Diprediksi 5 Besar Caleg DPR RI Dapil DKI Jakarta III


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama dua pekan masa kampanye, kuis Harian Nonstop memilih calon anggota legislatif daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III mulai mengerucut kepada sejumlah nama caleg yang diprediksi kuat meraih jatah delapan kursi DPR RI di Dapil Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu itu.


Para caleg yang berhasil menjadi pilihan pembaca surat kabar terbitan ibukota Jakarta itu adalah adalah Caleg No Urut 1 dari Partai Golkar Tantowi Yahya dan Caleg No Urut 1 PDIP Effendi MS Simbolon.


Untuk tingkat popularitas dengan pertanyaan Siapakah Caleg yang Anda Kenal?, Tantowi Yahya yang merupakan artis dan juga anggota Komisi I DPR mengungguli jauh caleg lainnya sebesar 35 persen, disusul Effendi MS Simbolon sebanyak 22 persen, Vera Febyanthy 17 persen (Caleg Partai Demokrat No Urut 2), Didi Supriyanto 13 persen (Caleg PAN No Urut 1), Aryo Djojohadikusuma 8 persen (Caleg Partai Gerindra No Urut 1) dan caleg lainnya sebesar 5 persen.


Sedangkan untuk tingkat elektabilitas dengan pertanyaan Siapakah Caleg yang Akan Anda Pilih?, Effendi MS Simbolon berada di puncak dengan raihan 30 persen, disusul Tantowi Yahya (28 persen), Vera Febyanthy (19 persen), Didi Supriyanto (11 persen), Aryo Djojohadikusuma (9 persen) dan caleg lainnya 3 persen.


Sementara pada tingkat kapabilitas dengan pertanyaan Siapa Caleg Yang Dianggap Layak Duduk di Senayan? Tantowi dan Effendi memiliki poin yang berimbang. Tantowi dan Effendi sama-sama meraih angka 27 persen. Disusul Didi Supriyanto (16 persen), Vera Febyanthy (14 persen) dan Aryo Djojohadikusma (10 persen). Sisanya memilih caleg lain sebesar 6 persen.


“Jika melihat dari total pembaca yang mengikuti kuis sekitar 1.400 kupon yang masuk ke redaksi, maka tiga kursi yang tersisa akan diperebutkan oleh PDIP, Golkar dan Demokrat,” kata Tim Kuis Nonstop Iwan Siregar kepada wartawan, Kamis (27/3/2014).


Menurut Iwan, pihaknya memilih Dapil DKI III karena pertarungan di dapil tersebut sangat sengit dibanding Dapil DKI Jakarta I dan II.


“Dapil DKI Jakarta III menjadi salah satu dapil "neraka" Pemilu 2014. Dari delapan incumbent, ada enam yang maju kembali. Pendatang baru juga tidak bisa dipandang sebelah mata oleh anggota petahana 2009. Pemenang Pemilu 2009 dapil ini Adang Dorodjatun, terbukti masih kalah sukses dari pendatang baru Tantowi Yahya, meski merupakan incumbent dari dapil Sumatera Selatan saat Pemilu 2009 lalu. Belum lagi munculnya sejumlah artis yang ikut meramaikan dapil ini,” ujarnya.


Diminta menyikapi persaingan Dapil DKI III, Koordinator Forum Indonesia Transparansi Anggaran (FITRA) Uchok Skyadafi mengatakan, Tantowi dan Effendi memang tengah berada di atas angin dalam Dapil DKI Jakarta III.


“Tantowi itu sangat terkenal. Dia itu artis dan anggota DPR yang jauh dari hal-hal negative. Dia artis, tapi dianggap juga memiliki kecerdasan sebagai politisi. Maka wajar jika Tantowi sangat berpeluang meraih satu dari delapan kursi di dapil neraka tersebut. Sementara, Effendi yang merupakan incumbent juga tentu memiliki kans besar. Sebab, memiliki modal dan organisasi tim yang lebih kuat ketimbang caleg lainnya. Belum lagi faktor PDIP sebagai partai besar ,” kata Uchok.


Terkait munculnya nama newcomer (pendatang baru), Uchok sepakat akan ada kejutan. “Saya kira memang akan ada kejutan di Dapil DKI III, seperti masuknya nama Aryo yang merupakan keponakan Prabowo Subianto. Selain muda, dia memiliki kekuatan finasial,” tuturnya.


Di singgung tidak adanya nama caleg dari PKS, Uchok menyebutkan, partai itu memang akan tenggelam pada Pemilu 2014 mendatang.


“Selain persoalan kasus korupsi sapi yang mendera partai itu, caleg yang dijual juga bermasalah. Banyak kader muda PKS yang menarik diri karena kecewa dengan kasus sapi. Caleg yang dijual juga tidak diminati lagi. Publik sudah tahu jika kinerja Adang Darajatun melempem selama di DPR. Belum lagi persoalan isterinya yang tersangkut kasus korupsi suap Miranda Goeltom. Apalagi Ahmad Riyaldi di No Urut 1, yang dianggap tidak amanah karena mengundurkan diri dari anggota DPR, tapi sekarang malah maju kembali,” tegasnya.


Untuk diketahui, delapan kursi Pemilu 2009 diraih oleh Partai Demokrat dengan tiga kursi (Eddy Sadeli, Marzuki Alie dan Vera Fabyanthy), PKS dua kursi melalui Adang Darajatun (meraih suara terbanyak 199.287 suara) dan Ahmad Riyaldi, Effendi MS Simbolon (PDIP), Ade Supriyatna (Golkar) dan Harun Al Rasyid (Partai Gerindra). Dua Incumbent, Eddy Sadeli dan Harun Al Rasyid tidak maju kembali. Pada Pemilu 2014 ini, Dapil DKI Jakarta III diisi 94 caleg DPR RI untuk memperebutkan daftar pemilih tetap (DPT) 2.778.872, dengan penyumbang partisipan terbesar berasal dari Kota Jakarta Barat, yakni 1.641.089 orang.


Baca Juga:


Pramono Edhie: Demokrat Diserang karena Kita Besar dan Kuat


Pramono Edhie : Pilih Partai Yang Sudah Kasih Bukti


Pakai Fasilitas Negara untuk Kampanye Demokrat, SBY Tidak Beretika



Komentar