Kadis Pendidikan Garut mark up buku sekolah hingga Rp 2 M


MERDEKA.COM. Direktorat Tindak Pindana Bareskrim Polri menetapkan Kepala Bidang Pendidikan Kabupaten Garut, Jawa Barat, Entik Karyana sebagai tersangka. Entik terbukti telah menggelembungkan dana proyek pengadaan buku senilai Rp 7,725 miliar di Garut.


"Dalam proses pengadaan tersebut harga buku dimark up, spesifikasi buku tak sesuai kontrak, dan jumlah buku yang disalurkan tak sesuai dengan jumlah buku yang ada dalam kontrak," ungkap Kepala Subdirektorat IV/Dana Kredit Usaha Ditipikor Bareskrim Polri Kombes Yudhiawan kepada wartawan, Senin (24/3).


Pengungkapan tersebut bermula dari kecurigaan terhadap proyek pengadaan buku pengayaan, buku referensi, dan buku panduan pendidik SMP di Garut tahun ajaran 2010. Sebab proyek tersebut telah lama dianggarkan namun buku tersebut tak kunjung diterima para siswa.


"Pas kita (Bareskrim) ke sana itu bukunya baru dibagiin. Padahal sudah dua tahun di gudang saja. Ketar-ketirlah mereka. Dan ternyata juga, bukunya buat anak SD. Bukan buat SMP. Gimana ceritanya ini," paparnya.


Setelah ditelusuri, Kepala Bidang Pendidikan Garut Entik Karyana

dianggap paling bertanggung jawab dalam pengadaan ini. Sebelum menetapkan Entik sebagai tersangka polisi telah memeriksa 48 saksi dari pihak panitia lelang maupun Dinas Pendidikan Garut. Keterangan para saksi tersebut menambah kuat penetapan sebagai tersangka.


"Dia (Entik) kita tetapkan sebagai tersangka. Tapi belum dilakukan penahanan," ujar Yudhi.


Proyek pengadaan buku ini dimenangkan oleh PT Mangle Panglipur dan CV Tenjolaya Cipta Pratama, dengan masing-masing nilai kontrak sebesar Rp 3.824.548.000 dan Rp 3.412.500.000. Mereka bertanggungjawab dalam pengadaan satu paket buku untuk 95 sekolah di wilayah utara dan 170 sekolah di wilayah selatan.


"Dalam pagu anggaran, nilai proyek keseluruhan mencapai Rp 7.735.000.000. Sementara, realisasinya Rp 6.964.548.000, dan sisa anggaran Rp 770.452.000," terang Yudhi.


Penggelebungan ini memunculkan adanya indikasi keterlibatan pejabat penting lainnya di Kabupaten Garut. "Kita terus di dalami. Mereka ini kan sudah mengorupsi masa depan anak-anak," ujarnya.


Topik hangat hari ini:

80 Persen anak jalanan mengemis disuruh orang tua

Rekor mencengangkan seputar hilangnya MH370

6 Pembelaan Golkar soal video Ical pelesiran bareng artis

Jokowi lebih hebat dari Obama

Dikritik warga Malaysia, ini 5 prestasi Habibie yang mendunia


Sumber: Merdeka.com

Komentar