Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Artis cum aktivis buruh migran, Melanie Subono, melancarkan kritik pedas terhadap Pemerintah RI yang mengaku tak sanggup membayar uang diyat untuk menyelamatkan Satinah.
Satinah, merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Ungaran Tengah, Jawa Tengah, yang terancam dipancung di Arab Saudi pada 3 April 2014. Itu kalau pemerintah tidak bisa membayar uang diyat (tebusan) sebesar Rp 21 miliar.
"Setiap tahun, TKI menyumbang Rp 83 triliun untuk pemerintah Indonesia. Kalau tidak percaya, silakan cek. Tapi, bayar uang diyat (tebusan) Rp 21 miliar untuk Satinah saja tidak bisa. Itu tidak bisa atau tidak mau," tegas Melanie Subono kepada Tribunnews.com, di Redaksi Kompas Tv, Senin (24/3/2014).
Termutakhir, Pemerintah Indonesia mengaku hanya memiliki uang Rp 18 miliar untuk membayar uang diyat. Karenanya, masih kekurangan Rp 3 miliar untuk membebaskan Satinah dari hukuman pancung.
Melanie sendiri, tergerak untuk menggalang dana sosial guna menutupi kekurangan uang tersebut.
"Giliran ada TKI yang mau dihukum, masih juga masyarakat yang turun tangan. Tapi apa boleh buat, ini untuk menyelamatkan saudara kita. Kalau belum cukup, nanti saya dan teman-teman lain akan ngamen di jalan untuk menggalang dana," tandasnya.
Baca Juga:
Melanie Subono Blusukan Galang Dana Selamatkan Satinah
Satinah Titip Surat untuk Anaknya Pakai Penjepit Rambut
Belajar dari Kasus Darsem, Keluarga Satinah Tak Mau Kelola Donasi
Komentar
Posting Komentar