Keluarga bocah Iqbal pecah gara-gara rupiah


MERDEKA.COM. Kasus penganiayaan Iqbal Saputra (3,5) yang dilakukan Dadang Supriyatna (29) menjadi perhatian publik. Bantuan berupa materi maupun non materi terus mengalir dari berbagai kalangan.


Calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar hingga artis Indra Bekti. Ternyata hal tersebut membuat keluarga ibunda bocah malang tersebut, Iis Noviyanti (30) gelap mata dan bergejolak.


Kakak Iis, Ira Mariani (36) mengatakan, sejak bantuan berdatangan dirinya sempat bersitegang dengan Irma Cahyani (33), adik kandungnya. Menurutnya, Irma cenderung memanfaatkan kondisi Iqbal untuk kepentingan pribadi.


Dugaan Ira semakin kuat ketika Iis menyampaikan keluh kesahnya mengenai motif Irma selama ini. "Beberapa hari lalu Iis nangis ke pelukan saya. Dia bilang Irma jahat dan hanya mau ambil amplop bantuannya saja," kata Ira pada Rabu (23/4).


Hal tersebut dirasakannya sejak 9 April lalu. Saat itu Irma meminta kepada dirinya agar tidak pernah tampil di layar televisi. Padahal sejak kasus ini mencuat, yang paling sering menyampaikan komentar terkait kondisi Iqbal adalah Ira dan suaminya Hilman (40).


"Ini saya masih ada bukti SMS-nya dari Irma, yang meminta saya untuk tidak tampil di acara televisi. Bagi saya itu tidak masalah, karena fokus saya hanya kesehatan Iqbal saja," jelas Ira.


Sejak itu pula, lanjut Ira, dirinya sudah tidak pernah menunggui keponakannya tersebut di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara. Posisinya digantikan oleh Irma dan ayah kandungnya Masri Ma'as (70).


"Saya tetap monitor perkembangan Iqbal dari rumah saja. Kadang nanya kondisinya ke tim dokter atau KPAI melalui telepon," katanya.


Dikatakan Ira, saat ini Iqbal sudah diperkenankan pulang oleh rumah sakit dan dianjurkan berobat jalan. Akan tetapi ia menolaknya, sebab kondisi Iqbal belum sepenuhnya pulih. Terlebih di bagian otak Iqbal masih terdapat cairan yang butuh penanganan khusus dokter.


Penolakan Ira ini semakin kuat, semenjak ia tahu bahwa Irma berencana merawat Iqbal. Padahal, katanya, Irma juga memiliki tiga anak yang usianya masih kecil.


"Saya takut kalau Iqbal dirawat sama dia, nantinya kondisi Iqbal tidak terkontrol. Irma saja sudah punya anak tiga yang usianya masih kecil juga," tandasnya.


"Pas ada rencana pemulangan Iqbal, saya juga nggak tahu informasi ini. Saya nggak dilibatkan oleh Irma dan pihak rumah sakit mengenai hal ini," kata Ira lagi.


Ira berharap, agar rencana untuk merawat Iqbal dikomunikasikan terlebih dulu. Ia pun meminta kepada KPAI supaya menjadi mediator dalam hal ini.


Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda siap menjadi mediator agar kekisruhan tersebut tidak berkepanjangan.


"Itu hanya kesalahpahaman saja dan kami siap menjadi mediator dalam menentukan pengasuh Iqbal nantinya," ujar Erlinda.


Selain itu, Erlinda menuturkan, Irma mengaku siap untuk merawat keponakannya tersebut. "Dia bilang sih siap merawat Iqbal, tapi kita mesti survei dulu apakah ia cocok bisa merawat Iqbal," tandasnya.


Topik hangat hari ini:

6 Petarung wanita dalam ajang UFC dengan bayaran paling tinggi

Camel Petir: Aku habis Rp 600 juta buat kampanye ke Hong Kong

9 Bos besar klub Liga Inggris yang paling kaya raya

7 rumah mungil yang terinspirasi dongeng populer

5 Ulama karismatik yang sering didatangi politisi


Sumber: Merdeka.com

Komentar