TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sehari menjelang pencoblosan pemilihan presiden, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan peringatan kepada para pendukung kedua kandidat presiden.
Lukman Hakim meminta kepada para pendukung agar dapat mengendalikan diri menerima hasil pemilihan presiden dengan jiwa besar.
"Saya berharap kepada kedua tim sukses beserta semua pendukungnya agar setelah pemilihan presiden 9 Juli nanti benar-benar mampu mengendalikan diri menerima hasil pilpres dengan jiwa besar," kata Lukman Hakim dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews.com, Senin(7/7/2014) malam.
Lukman Hakim mencermati unsur-unsur masyarakat kini mulai terbelah secara tajam, tidak hanya politisi, tetapi juga akademisi, aktivis, pengamat, budayawan, purnawirawan, ormas, pers, artis, dan tokoh agama.
Karena itulah Lukman Hakim menyarankan agar para pendukung dua kandidat presiden apabila merasa hasil pemilihan presiden kurang adil agar menempuh jalur hukum dan tidak menyelesaikan persoalan dengan cara sendiri-sendiri.
"Bila merasa diperlakukan tak adil, tempuhlah jalur hukum dan tidak main hakim sendiri dengan gunakan isu-isu sensitif bernuansa SARA," kata Lukman Hakim.
"Semoga esensi puasa di bulan Ramadan sebagai momentum melatih mengendalikan diri mampu terwujud setelah pelaksanaan pilpres. Kita adalah bangsa yang harus tetap terjaga keberadaannya dalam memaknai Bhinneka Tunggal Ika. Jangan sampai hanya karena beda pilihan politik, lalu kita terpecah belah sebagai bangsa,"tutup Lukman Hakim. (Willy Widianto)
Baca Juga:
Aktivis Tuntut KPU dan Bawaslu Lakukan Investigasi Laporan WNI di Hongkong
Jakarta Diteror 17 Ancaman Jelang Pilpres, Tapi Tak Satu Pun Terbukti Bom
JK Putuskan Gunakan Hak Suara di Jakarta, Bukan di Kampung Halaman
Komentar
Posting Komentar