PASANGAN Titik Sandhora dan Muchsin Alatas memperoleh inspirasi dari lagu “Hatimu Hatiku”, yang mereka lantunkan.
Dengarlah sepenggal: Betapa sayangku/Engkau pun tahu/Ku kira kau pun begitu//Namun sayang/Adalah sesuatu/Antara engkau dan aku… “Cinta dan sayang adalah sesuatu. Yang tahu itu cuma kita dan Allah. Cinta dan sayang tak cukup dengan kata. Rasa dan kata hati adalah kunci untuk introspeksi agar selalu bisa bersama,” ujar Muchsin Alatas.
Ya, Titik Sandora-Muchsin Alatas adalah pasangan duet sekaligus suami-istri. Mereka berpasangan di panggung hiburan sekaligus kehidupan nyata. Kini, 40 tahun lebih sudah mereka bersatu dalam perkawinan sejak 1972. Kunci keharmonisan itu, bagi mereka, terletak pada sikap saling menghargai, menyayangi, menghormati, dan terbuka.
Itu pula yang dirasakan Donna Agnesia dan Darius Sinatrya. Rumah tangga mereka tak beda dari rumah tangga umumnya, tak lepas dari masalah. Cuma mungkin berbeda cara menghadapi dan menyelesaikan masalah. Darius dan Donna menyatakan berupaya bersikap dewasa dan berbicara dari hati ke hati. “Istri pelengkap hidup kita, yang mungkin siap mati bagi kita. Jadi harus kita sayang dan hargai,” ujar Darius.
Selama lebih dari lima tahun mengarungi bahtera rumah tangga bersama Donna, model dan presenter olahraga itu berusaha saling terbuka. Bila ada masalah, mereka sepakat menyelesaikan segera. “Kalau diam-diaman paling lama sehari. Masalah tak boleh berlarut-larut,” ujar dia.
Bagi Donna, semua permasalahan bisa diselesaikan dengan komunikasi. Namun kadang bicara belum tentu menyelesaikan masalah. “Jika sulit dibicarakan, lebih baik salah satu mengalah, meredakan emosi. Biasanya kalau sudah tidur, emosi mereda,” tutur Donna. Armand Maulana dan Dewi Gita juga punyai kiat khusus saat menghadapi masalah. Arman menuturkan bersama Dewi selalu melatih kesabaran. “Sejak dulu jika ada masalah, kami selalu ingat masa lalu kami,” ujar sang rocker itu.
Mereka sadar benar berangkat dari bawah. “Karena itu, setiap menghadapi masalah, kami selalu ingat masa lalu tentang siapa kami sebenarnya. Kami introspeksi dan cepat-cepat menyelesaikan masalah.” Armand dan Dewi mampu mempertahankan kehidupan pernikahan karena ada saling pengertian. Jika salah satu emosi, yang lain memilih mengalah. “Selama ini kalau saya yang emosi, dia mengalah. Setelah saya tenang, baru semua kami bicarakan,” timpal Dewi Gita.
“Kami jadi makin bisa saling memahami.” Memberi yang Terbaik Lain lagi pasangan eksentrik Melly Goeslaw dan Anto Hoed yang mampu mempertahankan perkawinan lebih dari 15 tahun. Mereka menuturkan tak punya kiat khusus. “Yang pasti, kami selalu bersyukur dan alhamdulillah sampai saat ini hati kami masih terjaga. Pas satu jadi api, satu jadi air. Semua kendala hidup alhamdulillah bisa kami atasi,” ujar Melly.
Dia menuturkan, “Intinya jangan cemari hati dan cinta dengan begitu banyak tuntutan. Sebaliknya, harus belajar selalu memberi yang terbaik kepada pasangan.” Melly mengakui mereka selalu menjaga komunikasi dengan baik. “Komunikasi yang baik adalah jembatan penghubung menuju hubungan yang harmonis,” katanya.
Sebagai pasangan artis senior, Muchsin Alatas dan Titik Sandhora acap dijadikan contoh bagi banyak pasangan muda saat ini. Mereka salah satu dari sedikit pasangan selebritas yang harmonis hingga usia lanjut. Keharmonisan rumah tangga mereka makin lengkap dengan kehadiran putra-putri dan beberapa cucu yang saleh. Tak banyak yang bisa seperti mereka. “Semua itu karena kami selalu berikhtiar dan mendapat rida Allah,” ucap Muchsin. Dia menuturkan masalah muncul dalam rumah tangga biasanya karena ego masing-masing begitu kuat.
Namun semua itu ujian. Karena itu, setiap pasangan harus menghindari egoisme, menghilangkan pementingan diri sendiri. “Tanamkan sikap menerima untuk menjaga keharmonisan.” Bagi dia, salah satu kunci sukses adalah kejujuran.
Hubungan awet dan harmonis ketika mereka jujur. Kejujuran memecah jurang kecurigaan. Karena itu, mereka berharap pasangan muda selalu jujur pada diri sendiri dan pasangan masingmasing. Pakar seks dan rumah tangga, Dr H Boyke Dian Nugraha SpOG Mars menyatakan upaya mempertahakan keutuhan rumah tangga tak semudah membalik telapak tangan. Harus ada upaya dan langkah konkret, antara lain menerima kekurangan dan kelebihan pasangan.
Dia menyarankan, jangan membanding-bandingkan pasangan dengan orang lain. Setelah memasuki lembaga pernikahan, suami atau istri harus dapat menerima kekurangan pasangan masing-masing. Lebih dari itu, dia juga menyarankan suami-istri rutin menjalinlah komunikasi dengan baik. Komunikasi sangat penting agar suami atau dapat mengetahui langsung setiap kemauan pasangan. “Beri perhatian pada pasangan Anda. Meski tidaklah besar, itu sangat bermakna bagi kelangsungan hubungan Anda. Banyak cara bisa dilakukan untuk mengungkapkan perhatian, misalnya saat merayakan hari ulang tahun pernikahan atau melakukan bulan madu kedua,” katanya.
Itulah yang dilakukan Melly saat merayakan ulang tahun perkawinan, beberapa waktu lalu. Melly menuturkan mereka berusaha saling mengerti dan saling perhatian. “Salah satu cara adalah tahu mood pasangan lagi bagus atau nggak. Intinya, jadi saling mengerti. Namun nggak hanya itu. Rasa cinta juga penting. Kalau nggak ada cinta, nggak mungkin. Harus ada cinta yang tulus,” ujar Anto Hoed. (Syaiful Bayan-51)
Comments
comments
Komentar
Posting Komentar