Pendekar Tongkat Emas, kembalinya film silat lokal ke bioskop


MERDEKA.COM. Tenggelam sejak akhir tahun 1990-an, film bergenre laga dengan menampilkan seni bela diri kembali meramaikan perfilman Tanah Air di akhir tahun 2014 ini. Setelah Merantau dan The Raid, teranyar muncul film Pendekar Tongkat Emas.


Film garapan Mira Lesmana dan Riri Riza ini mirip cerita laga di masa kejayaannya. Ada perguruan silat, pemandangan masyarakat dan tentunya persilatan yang seru.


Film ini dirilis 18 Desember lalu. Sejumlah bintang film tersohor negeri beradu akting di sana. Sebut saja, Christine Hakim, Reza Rahadian, Nicholas Saputra, Darius, Prisia Nasution dan masih banyak artis pendatang baru lainnya.


Durasi film yang mencapai 112 menit ini, secara garis besar menceritakan tentang seorang pendekar dan perebutan kekuasaan yang dibumbui pengkhianatan, kesetiaan, dan ambisi. Proses syuting film ini memakan waktu hampir 7 bulan di sebuah daerah pegunungan di Sumba Timur, NTT. Di film ini, beberapa adegan juga dilakukan warga sekitar.


Dalam buku Behind The Scene Pendekar Tongkat Emas, Mira dan Ifa Isfansyah, sang produser, sempat berbagi cerita soal awal mulanya memilih tongkat sebagai senjata sang pendekar. Sebab umumnya, seorang pendekar memiliki senjata berupa semurai atau benda tajam lainnya.


"Menurut saya senjata tongkat itu unik. Bunyinya enak, gerakannya juga menarik," kata Mira.


Ditambahkan Mira, tongkat bak sebuah senjata misterius dan mengandung filosofi.


"Mulanya tidak ada yang benar-benar tahu mengenai kemampuan Tongkat Emas. Ternyata di balik fungsinya sebagai senjata, Tongkat emas punya filosofi," katanya.


Tongkat ini didesain seorang rekan Mira dan dikerjakan seorang seniman di Bali.


Secara ringkas, film ini menceritakan soal pendekar Cempaka yang resah karena usianya makin menua. Dia harus mewariskan kekuatan Tongkat Emas pada salah satu dari keempat muridnya yang merupakan anak dari musuh-musuhnya terdahulu.


Sayang sebelum dunia persilatan mengetahui siapa ahli warisnya, tongkat emas itu sudah jatuh ke tangan yang salah dan kekecauan tak bisa dihindari. Satu-satunya cara untuk mengambil tongkat emas ini dengan meminta bantuan pada Pendekar Naga putih yang sudah lama menghilang.


Dua murid Cempaka ditugaskan mencari pendekar Naga Putih sebelum kekacauan makin melebar.


Baca Berita Selanjutnya:

Tragisnya bayi dibuang di kebun,masih hidup meski dirubung semut

Ini hasil pemeriksaan sementara 2 anak perwira TNI yang tewas

Pelatih Chile tuding Belanda terapkan taktik negatif

Atasi Australia, Spanyol batal juru kunci

Like us on Facebook | Follow us on Twitter | Follow us on Google+


Sumber: Merdeka.com

Komentar